Sejak 2009, pergi merantau kuliah hingga sekarang bekerja, mudik menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh anak rantau seperti aku ini. Cerita mudik 2025 kali ini menjadi hal yang baru dengan kehadiran kereta Harina Pagi. Mudik lebaran kali ini juga lebih santai, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang cukup membuat panik.

Seperti tahun sebelumnya, cerita mudik 2025 dimulai dengan melakukan war tiket kereta api. Kereta api memang menjadi favorit bagi pemudik, meskipun harganya yang terus naik setiap tahunnya. Kepastian waktu menjadi hal yang paling dicari di saat jalan raya selalu berpotensi menghadirkan kemacetan berjam-jam.

Tepat pukul 00.00 WIB aku membuka aplikasi Access by KAI, memasukkan stasiun awal dan tujuan, memilih tanggal keberangkatan, dan langsung dihadapkan dengan antrean. Antusiasme manusia perantau untuk mudik masih sangat tinggi. Tapi dengan sistem yang dibuat oleh KAI membuat aku merasa lebih tenang meskipun harus mengantre hingga satu jam lamanya.

Calon penumpang mulai memenuhi depan Stasiun Cirebon saat mudik 2025
Calon penumpang mulai memenuhi depan Stasiun Cirebon saat mudik 2025

Baca juga cerita mudik tahun 2023 menggunakan bus Gunung Harta Transport Solution

Begitu lolos dari antrean, aku langsung memilih kereta yang paling menguntungkan. Kereta Harina Pagi, keberangkatan dari Bandung pukul 09.35 WIB menjadi pilihanku, tapi aku memilih berangkat dari Cirebon alih-alih dari Bandung. Pertimbanganku agar bisa menjalankan Salat Jumat dan Asar dengan tenang.

Aku cukup terkejut karena meski sudah antre cukup lama, tiket kereta Harina Pagi kelas ekonomi masih tersedia, mengingat tahun sebelumnya tiket kelas ekonomi cepat sekali habis. Tanpa pikir panjang aku langsung memilih kelas ekonomi premium, mengisi data diri, memilih tempat duduk, dan melanjutkan ke pembayaran. Semuanya lancar. Hal ini juga terjadi saat aku memesan tiket balik.

Hari keberangkatan tiba.

Pukul 07.00 WIB aku sudah keluar kos, berjalan kaki menuju tempat oleh-oleh Kartika Sari yang nggak jauh dari kos. Biasa, Mama memberikan tugas tambahan untuk membeli kue lebaran yang khas Bandung. Sebagai anak yang berbakti, tentu saja aku melaksanakan tugas tersebut meski tangan kanan dan kiri sudah penuh tentengan.

Dari Kartika Sari aku menggunakan ojek motor daring menuju ke pool pusat Cititrans di Jalan Dipatiukur. Seperti yang aku ceritakan di atas, untuk cerita mudik 2025 kali ini aku memilih naik kereta dari Cirebon, sementara dari Bandung menuju Cirebon aku menggunakan travel Cititrans dengan tiket seharga Rp165.000 yang aku beli beberapa hari sebelum berangkat melalui aplikasi resminya yang bisa diunduh di sini.

Flyer Bandung-Cirebon by Cititrans
Flyer Bandung-Cirebon by Cititrans. Sumber: instagram Cititrans

Travel Cititrans berangkat tepat pukul 08.31 WIB. Penumpang pagi itu hanya ada empat orang. Tiga orang turun di tujuan akhir Cirebon, satu orang lainnya turun di Rest Area km 166 Subang. Dari percakapan antara penumpang dan driver, sepertinya penumpang ini sedang janjian dengan temannya yang dari Jakarta. Dia mencegat temannya di Rest Area tersebut.

Kami sempat berhenti sebentar di pool Pasteur hingga waktu keberangkatan tiba. Kami langsung masuk tol melalui gerbang tol Pasteur, tanpa pernah berhenti hingga kemudian tiba di Rest Area km 166 untuk menurunkan penumpang tadi. Driver sempat menawarkan penumpang beristirahat atau tetap lanjut. Penumpang tinggal tiga orang dan semuanya memutuskan untuk lanjut. Kami tiba di Cirebon pukul 11.00 WIB. Masih ada waktu transit 4 jam yang bisa aku habiskan untuk Salat Jumat di Masjid At-Taqwa, alun-alun, yang tidak jauh dari Stasiun Cirebon.

Masjid At-Taqwa
Masjid At-Taqwa
Alun-Alun Kejaksan Cirebon
Alun-Alun Kejaksan Cirebon

Pukul 13.30 WIB aku sudah tiba di Stasiun Cirebon setelah berjalan kaki sekitar 15 menit dari Masjid At-Taqwa. Cirebon siang itu tidak terik, tidak gerah, tapi tetap saja aku berkeringat. Aku langsung masuk menggunakan fitur face recognition dan menunggu kedatangan kereta Harina dari Bandung.

Monumen Lokomotif B1304 di Depan Stasiun Cirebon
Monumen Lokomotif B1304 di Depan Stasiun Cirebon
Bagian dalam Lokomotif B1304 di depan Stasiun Cirebon
Bagian dalam Lokomotif B1304 di depan Stasiun Cirebon

Pukul 13.45 WIB kereta Harina diberangkatkan dari Stasiun Bandung. Apes karena aku salah perhitungan saat memilih kursi. Aku duduk di kereta Ekonomi Premium 4, kursi 13 A. Aku mengira kereta Ekonomi Premium 4 akan berada di paling belakang, sehingga aku bisa backride. Tapi ternyata salah karena kereta Ekonomi Premium 4 berada di tengah langsung menempel dengan kereta makan. Ditambah lagi, kursi 13 A posisi mundur dan ada di sisi kanan, padahal aku mengincar sisi kiri agar bisa melihat pemandangan laut nantinya. Pemilihan kursi 13 sudah tepat karena mendapatkan jendela yang full.

Catatan: Naik kereta ekonomi premium tidak bisa ditentukan maju atau mundurnya. Tapi jika ingin mendapatkan jendela, hindari kursi nomor 6 dan 14 karena bersebelahan tepat dengan dinding

Kereta Harina Pagi penuh saat mudik 2025
Kereta Harina Pagi penuh saat mudik 2025
Stasiun Cirebon arah ke Jakarta
Stasiun Cirebon arah ke Jakarta
Stasiun Cirebon arah ke Surabaya
Stasiun Cirebon arah ke Surabaya

Kereta Harina melaju cepat melibas berbagai stasiun kecil hingga kemudian berhenti di Stasiun Tegal dan Pekalongan. Beberapa saat sebelum Stasiun Tegal, langit yang semula cerah mulai menghitam. Hujan mulai turun sepanjang perjalanan dari Stasiun Tegal hingga Stasiun Pekalongan. Hujan semakin deras begitu melintasi Stasiun Batang.

Kereta Harina melintasi jalur utara Tegal-Semarang membuat kereta Harina akan melewati jalur pinggir laut. Jalur pinggir laut ini ada di antara Stasiun Batang hingga Stasiun Weleri, tepatnya di antara Stasiun Kuripan dan Stasiun Plabuan. Sesuai dengan Gapeka 2025 (Grafik Perjalanan Kereta Api), kereta Harina akan melintasi jalur pinggir laut ini pada pukul 15.30 hingga 15.45. Sayangnya hujan turun begitu derasnya sehingga pemandangan indah ini harus terhalang. Hujan juga membuat langit di atas Laut Jawa dan warna laut menjadi kurang menarik.

Peta Rute Perjalanan KA Harina
Peta Rute Perjalanan KA Harina
Stasiun Pekalongan saat mudik 2025
Stasiun Pekalongan saat mudik 2025
Hujan deras di luar. Terlihat laut yang ada di petak jalur Kuripan-Plabuan
Hujan deras saat melintasi petak jalur tepi laut antara Stasiun Kuripan-Plabuan

Kereta Harina berhenti di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pukul 16.23 di tengah hujan yang turun semakin deras. Sesuai jadwal, kereta akan berhenti selama tujuh menit untuk pengisian air. Kereta diberangkatkan kembali tepat pukul 16.30 WIB. Meninggalkan Stasiun Tawang, hujan berhenti meski langit masih mendung.

Hujan deras di Stasiun Semarang Tawang saat momen mudik 2025
Hujan deras saat di Stasiun Semarang Tawang
Kereta api Harina
Kereta api Harina
Tiba di stasiun Babat saat momen Mudik 2025
Tiba di stasiun Babat

Pukul 17.44 WIB, kondektur mengumumkan bahwa waktu Magrib sudah tiba melalui pengeras suara. Tandanya waktu berbuka puasa sudah tiba. Sebagian penumpang yang masih menjalankan puasa membuka bekal masing-masing, membatalkan puasanya menggunakan air dan makan bekal seadanya. Aku mengeluarkan botol air minum yang kudapatkan dari travel dan buah kurma yang aku bawa dari kos. Cerita mudik 2025 berakhir saat aku tiba di Stasiun Babat pukul 19.15 WIB. Selamat Idulfitri teman-teman semuanya.

By Gallant Tsany Abdillah

Hai, nama saya Gallant.

Leave a Reply