Belum juga pukul tujuh pagi aku sudah tiba di pintu selatan Stasiun Bandung. Kali ini aku akan menuju ke Kota Garut untuk mencoba kereta Papandayan dengan relasi Stasiun Garut menuju Jakarta Gambir. Meski kereta Papandayan juga lewat dan berhenti di Bandung, tapi aku sengaja untuk naik dari stasiun awal agar bisa menikmati perjalanan secara penuh.
Perjalanan Menuju Kota Garut
Perjalanan kali ini dimulai dari stasiun Bandung sisi selatan. Stasiun Bandung sisi selatan menjadi pintu masuk bagi para penumpang kereta api lokal. Meski begitu, penumpang kereta jarak jauh juga tetap bisa naik dari pintu Selatan. Aku sudah tiba di sini sebelum pukul tujuh pagi karena aku akan melakukan perjalanan menuju kota Garut menggunakan kereta api lokal Garut sebelum perjalanan utamanya. Tiket kereta api lokal Garut sendiri sudah aku beli seminggu sebelumnya melalui aplikasi Access by KAI dan melakukan pembayaran menggunakan QRIS seharga Rp14.000,00.
Aku sudah duduk sambil menenteng dua bungkus Roti O dan sebotol air mineral ukuran 600 ml. Sengaja aku membeli dua bungkus roti karena Riyani ikut titip. Perjalanan kali ini tidak aku lakukan sendirian, melainkan ditemani oleh Riyani. Ia teman baru yang aku kenal dari kegiatan walking tour di Bandung bersama Ceritabandung. Namun, saat ngobrol-ngobrol, ternyata aku dan Riyani merupakan teman sekantor, hanya beda divisi saja. Berhubung aku juga tahu kalau dia ingin mencoba kereta api Papandayan, aku ajak saja untuk bersama-sama.
Kereta api lokal Garut diberangkatkan dari Stasiun Bandung tepat pukul 07.07 sesuai jadwal. Kereta dengan rangkaian kelas ekonomi yang menggunakan konfigurasi tempat duduk 2-3 ini sudah penuh. Beruntung pada saat aku naik, ada beberapa penumpang yang juga turun di Stasiun Bandung sehingga baik aku dan Riyani sama-sama dapat tempat duduk. Oh iya, untuk kereta api lokal seperti ini, okupansi yang bisa diangkut adalah 150% dari total kapasitas kursi, sehingga ada kemungkinan penumpang harus berdiri. Di tiket sendiri tidak tercantum nomor kursi sehingga penumpang bebas memilih dan menduduki kursi yang kosong.
Perjalanan dari Stasiun Bandung ke Stasiun Garut menggunakan kereta api lokal seperti ini membutuhkan waktu cukup lama. Kereta api lokal memang menjadi kereta dengan “kasta” terendah, sehingga selain harus berhenti di setiap stasiun yang dilewati, bila bertemu dengan kereta api jarak jauh, sudah dipastikan harus mengalah baik itu untuk disusul atau disilang. Kereta api lokal Garut sendiri terpaksa harus disusul sebanyak tiga kali oleh Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya sekaligus menjadi raja untuk jalur selatan, kereta Baturraden Ekspres relasi Bandung-Purwokerto (saat tulisan ini diposting, kereta Baturraden Ekspres sudah dihapus), dan kereta Malabar Pagi relasi Bandung-Malang.
Semula aku berpikir kalau penumpang kereta lokal Garut ini akan banyak berkurang setelah stasiun Cicalengka atau Rancaekek. Namun ternyata aku salah karena masih ada kira-kira di atas 75% penumpang yang turun di stasiun tujuan akhir di Stasiun Garut. Tampaknya, jalur Garut-Bandung ini sangat ramai peminatnya. Kereta api lokal Garut ini menjadi andalan bagi orang Garut yang kuliah atau bekerja di Bandung dan sebaliknya orang Bandung yang ingin liburan ke kota Garut.
Saat ini ada tiga kereta yang melayani perjalanan dari Garut ke Bandung; Kereta Api Lokal yang paling murah, Kereta Api Cikuray relasi Garut hingga Jakarta Pasar Senen, dan Kereta Api Papandayan relasi Garut hingga Jakarta Gambir. Harga yang paling murah itulah yang menjadikan kereta lokal Garut sangat diminati. Saat ini, kereta lokal Garut hanya melayani dua kali perjalanan. Untuk jadwal kereta api lokal Garut bisa dicek di aplikasi Access by KAI.
Cerita Stasiun Garut
Jika Bandung dikenal sebagai Paris van Java karena pusat mode, maka Garut dikenal sebagai Swiss van Java karena keindahannya dan letaknya yang berada di dataran tinggi.
Stasiun Garut saat ini menjadi stasiun terminus atau stasiun akhir untuk relasi Garut-Bandung. Sebetulnya masih ada satu stasiun lagi setelah stasiun Garut, yaitu stasiun Cikajang. Namun, hingga saat ini Stasiun Cikajang berstatus tidak aktif dan tidak direaktivasi oleh KAI. Padahal jika direaktivasi, stasiun Cikajang akan menjadi stasiun tertinggi di Indonesia karena terletak pada ketinggian 1.246 mdpl.
Stasiun Garut sendiri sebetulnya sudah cukup lama berdiri. Tepatnya sejak tahun 1830, perusahaan kereta saat itu, Staatspoorwegen (SS) mencoba membuka jalur dari Cibatu menuju Cikajang yang melewati kota Garut. Hal ini bertujuan agar masyarakat kota Garut dan sekitarnya dapat terhubung dengan kota-kota di sekitarnya seperti Tasikmalaya dan Bandung. Jalur Cibatu ke Cikajang sendiri baru resmi beroperasi pada tahun 1930.
Stasiun Garut sendiri cukup menarik perhatian karena pernah dikunjungi oleh legenda komedi dunia, Charlie Chaplin. Chaplin yang waktu itu sedang berlibur ke Indonesia mengunjungi kota Garut menggunakan kereta. Beliau cukup terkesan dengan kota Garut. Foto beliau saat berada di kota Garut dapat dengan mudah dicari di internet.
Kisah Charlie Chaplin dan Garut dapat dibaca di sini
Saat ini stasiun Garut sudah direnovasi dan direaktivasi kembali. Hasil renovasi stasiun Garut terlihat dengan adanya bangunan stasiun yang baru di sebelah bangunan stasiun lama. Bangunan stasiun yang lama tidak dibongkar atau dihancurkan karena menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang harus dilestarikan.
Aku tiba di Stasiun Garut tepat pada waktunya pukul 10.20 WIB. Garut cukup panas siang itu. Aku dan Riyani mengambil beberapa foto dan video di dalam area stasiun Garut sebelum kemudian keluar mencari sarapan. Stasiun Garut terletak tepat di tengah kota Garut, tidak begitu jauh dari alun-alun kota Garut. Aku dan Riyani berjalan kaki untuk mencari nasi uduk atau nasi kuning.
Namun karena sudah siang, baik nasi uduk maupun nasi kuning sudah habis. Aku akhirnya memilih makan lontong kari sapi untuk sarapan setengah siangku. Sementara Riyani yang sudah sarapan hanya membeli es goyobod dan batagor. Kami menikmati sarapan yang kesiangan ini sebelum melanjutkan perjalanan utama yaitu naik kereta api Papandayan kelas Panoramic.